Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
Pada awalnya filsafat mempertanyakan sesuatu yang asasi dari semua yang ada (being) dan yang nyata (reality). Pada awalnya setiap kebenaran dilandaskan pada pemikiran dan alasan-alasan yang logis. Sehingga di antara para pemikir terjadi berbagai macam perbedaan pendapat.
Kemudian, terdapat suatu pikiran bahwa: apa yang terlihat dengan indera adalah yang senyatanya (positif). Dan juga di antara para pemikir itu ada yang menyatakan bahwa setiap apa yang kita pikirkan dalam bingkai kaidah berfikir yang lurus haruslah dibutktikan. Dari sinilah maka ilmu berkembang. Secara perlahan lalu ilmu menjadi popular dan menggantikan filsafat. Filsafat alam berganti menjadi ilmu alam. Dan orang yang mengusahakannya berganti sebutan dari filsuf alam sejak zaman Sokrates menjadi ilmuwan alam.