Oleh: R. Ahmad Nur Kholis
Matematika, merupakan salah satu pengetahuan yang paling tua dan dipelajari manusia. Euclid (330-275 SM) mengembangkan dasar-dasar kaidah ukur dalam bukunya yang berjudul: ELEMENTS.
Meskipun demikian, matematika tidaklah termasuk ke dalam suatu cabang ilmu yang tumbuh dan berkembang pasca filsafat. Salah satu penyebabnya bahwa matematika adalah bukan termasuk cabang ilmu dikarenakan obyek pembahasan dalam matematika adalah bukan sesuatu yang konkret. Kita tidak pernah tahu wujud asli dari simbol-simbol matematika. Seperti apa wujud asli kerucut dan liangkaran dam laim sebagainya. Yang kita tahu adalah bahwa itu semua adalah simbol yang bermanfaat bagi kita dalam berfikir logis deduktif.
Demikian pula ketika kita mengambil kayu dan mengukurnya. Maka matematika membahas temtang ukurannya. Adapun kayu mengenai bendanya diserahkan kepada ilmu lain yang kita sebut dengan fisika atau kimia. Adapun ukuran kita tidak mengerti wujudnya secara nyata. Demikian pula dengan hal-hal lain.
***
Namun demikian, meskipun matematika bukan merupakan salah satu cabang ilmu, tapi ia sangat bermamfaat sebagai sarana ilmu pengetahuan. Matematika sangat membantu dan penting sekali dalam kegiatan suatu cabang keilmuan.
Salah satu faktornya adalah karena matematika dapat membantu kita dalam berpikir logis. Ia juga memiliki ketelitian dan nilai pasti (eksakta) yang membantu kita menghindari kita dari salah tafsir.
Jika saja kita secara verbal mengatakan bahwa: "Gajah itu besar" atau: "Semut itu kecil". Maka bahasa hanya sampai disitu apa yang ia bisa. Akan tetapi matematika lebih dari itu dapat membantu mengukurnya dengan nilai yang pasti.
Matematika adalah suatu pengetahuan yang dalam penyusunannya dilakukan dengan pembuktian secara koheren. Ia disusun di atas beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yang kita sebut aksioma. Dari akaioma-akaioma ini lalu dibangunlan sebuah teorema. Kemudian diatas teorema-teorema tersebut dibangunlah kaidah matematis. Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) adalah filsuf-filsuf yang berjasa besar dalam membangun aksioma-aksioma matematika dengan mengembangkam teori koherensi. Hal mana kemudian Euclid mengembangkan apa yang dibangun keduanya itu dalam menyusun kaidah-kaidah ukurnya. (Suriasumantri, 2002:57).
Mencermati hal yang demikian maka kita menjadi mengerti bahwa matematika adalah bahasa ilmu yang unik. Ia adalah salah satu pengetahuan yang penting dipelajari dan diketahui oleh calon dan seorang ilmuwan baik ilmuwan dalam bidang ilmu sosial (social science) dan apalagi ilmuwan bidang ilmu alam (natural science). Seperti teori tentang himpunan yang sangat membantu kita dalam pengelompokan, dan identifikasi populasi dan sampel dalam metodologi riset.
Dalam waktu dewasa ini matematika telah berkembang dan memiliki banyak cabang seperti; (1) Aritmetika; (2) Geometri; (3) Teori Bilangan; (4) Aljabar; (5) Trigonometri; (6) Geometri analitik; (7) Persamaan Deferensial; (8) Kalkulus; (9) Topologi; (10) Geometri Non-Euclid; (11) Teori Fungsi; (12) Probabilitas; (13) Statistika; (14) Logika; dan (15) Logika Matematika.
Wallahu a'lam.
Malang, 8 Juni 2019
No comments:
Post a Comment