AGAMA, FILSAFAT & ILMU

Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd.

Ada yang meminta penjelasan kepada saya mengenai apa perbedaan dan persamaan antara Agama, Filsafat dan Ilmu. Oleh karenanya saya berusaha sebisa mungkin untuk menjelaskan-nya dengan tulisan singkat ini.

Saya akan memulai penjelasan dengan mengatakan bahwa ketiga-tiganya, baik Agama, Filsafat maupun ilmu adalah merupakan suatu proses mendapatkan kebenaran. Yang secara umum dapat kita sebut sebagai pengetahuan. Maka kebenaran atau pengetahuan itu adalah merupakan hasil.dari segala proses tersebut.

Ketika kebenaran itu datang dari Tuhan secara langsung dan manusia menjadi pasif akan kebenaran itu, maka kebenaran tsb adalah kebenaran agama. Ketika kebenaran diraih manusia dengan usaha aktif menggunakan akalnya, itulah kebenaran filsafati. Dan pada saat manusia mendapatkan kebenaran dengan rasio dan langkah-langkah dan prinsip metode ilmu maka di situlah kebenaran ilmiah. Tentu saja antara ketiganya ada perbedaan. Karena karakteristik kebenaran keduanya adalah berbeda. Kebenaran agama bersifat absolut. Sedangkan kebenaran filsafati adalah spekulatif. Dan kebenaran ilmu adalah tentatif.

Demikian pula mengenai ruang lingkup kebenaran ketiga proses tersebut. Kebenaran agama adalah berada dalam ruang lingkup para penganutnya. Dalam arti bahwa sebuah agama dianggap dan diyakini benar oleh orang yang percaya. Sedangkan kebenaran filsafat bahkan berbeda antara para filosof itu sendiri. Sedang kebenaran ilmu bersifat pragmatis dan tentatif. Dalam arti bahwa kebenaran ilmu adalah kebenaran yang berkaitan dengan waktu dan tempat tertentu. Setidaknya pendapat ini bagi penganut pragmatisme seperti John Dewey.

Namun, kesemuanya adalah dari Tuhan, karena baik wahyu maupun akal dan rasio adalah dari Tuhan.

Malang, 6 Juni 2019