Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M. Pd
Dari beberapa macam penalaran logika, Logika Deduksi merupakan salah satu model yang digunakan dalam penalaran ilmiah modern. Logika Deduksi adalah salah satu model penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan yang bersifat umum menuju fakta khusus.
Penalaran logika deduksi dirumuskan ke dalam bentuk apa yang dinamakan dengan silogisme. Dalam sebuah silogisme biasanya terdapat tiga pernyataan yang saling berhubungan. Dua pernyataan pendahulu kita sebut sebagai premis. Dan pernyataan etiga adalah kesimpulan yang ditarik sebagai konsekuensi dari dua pernyataan terdahulu. Pernyataan awal yang bersifat general kita sebut sebagai premis mayor. Sedangkan pernyataan kedua yang lebih khusus disebut sebagai premis minor. Sedangkan pernyataan ketiga yang merupakan konsekuensi dari keduanya disebut dengan konklusi.
Kesahihan (validitas) dalam sebuah silogisme ditentukan oleh 3 (tiga) hal yaitu: premis mayor; premis minor; dan cara penarikan kesimpulan. Dalam arti bahwa: jika premis mayor salah sedang premis minor benar maka kesimpulan akan salah. Begitu juga jika premis mayor benar dan premis minor salah maka kesimpulan akan salah. Dan meskipun kedua premis tersebut benar, namun cara penarikan kesimpulannya salah maka akan menghasilkan kesimpulan yang salah pula.
Contoh:
(A) semua manusia memiliki mata (premis mayor)
(B) si polan adalah manusia (premis minor)
(C) si polan memiliki mata (kesimpulan)
Dengan demikian kita akan melihat logika deduktif tidaklah pernah menghasilkan sebuah pengetahuan yang baru. Karena pengetahuan yang didapatkan dalam kesimpulan hanya merupakan konsekuensi logis dari pernyataan sebelumnya yg dianggap benar.
Matematika adalah salah satu bidang ilmu yang bertumpu pada silogisme deduktif ini. Seperti pernyataan: Jika x = y; sedang y = z; maka bisa disimpulkan bahwa x = z. Jadi tidaklah ada pengetahuan yang benar-benar baru dari matematika. Tapi kita melihat bahwa dalam kenyataannya nilai matematika sepertinya selalu menjadi kejutan bagi seorang siswa maupun orang tuanya. Cukup menarik bukan?
Malang, 31/06/2019
Dari beberapa macam penalaran logika, Logika Deduksi merupakan salah satu model yang digunakan dalam penalaran ilmiah modern. Logika Deduksi adalah salah satu model penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan yang bersifat umum menuju fakta khusus.
Penalaran logika deduksi dirumuskan ke dalam bentuk apa yang dinamakan dengan silogisme. Dalam sebuah silogisme biasanya terdapat tiga pernyataan yang saling berhubungan. Dua pernyataan pendahulu kita sebut sebagai premis. Dan pernyataan etiga adalah kesimpulan yang ditarik sebagai konsekuensi dari dua pernyataan terdahulu. Pernyataan awal yang bersifat general kita sebut sebagai premis mayor. Sedangkan pernyataan kedua yang lebih khusus disebut sebagai premis minor. Sedangkan pernyataan ketiga yang merupakan konsekuensi dari keduanya disebut dengan konklusi.
Kesahihan (validitas) dalam sebuah silogisme ditentukan oleh 3 (tiga) hal yaitu: premis mayor; premis minor; dan cara penarikan kesimpulan. Dalam arti bahwa: jika premis mayor salah sedang premis minor benar maka kesimpulan akan salah. Begitu juga jika premis mayor benar dan premis minor salah maka kesimpulan akan salah. Dan meskipun kedua premis tersebut benar, namun cara penarikan kesimpulannya salah maka akan menghasilkan kesimpulan yang salah pula.
Contoh:
(A) semua manusia memiliki mata (premis mayor)
(B) si polan adalah manusia (premis minor)
(C) si polan memiliki mata (kesimpulan)
Dengan demikian kita akan melihat logika deduktif tidaklah pernah menghasilkan sebuah pengetahuan yang baru. Karena pengetahuan yang didapatkan dalam kesimpulan hanya merupakan konsekuensi logis dari pernyataan sebelumnya yg dianggap benar.
Matematika adalah salah satu bidang ilmu yang bertumpu pada silogisme deduktif ini. Seperti pernyataan: Jika x = y; sedang y = z; maka bisa disimpulkan bahwa x = z. Jadi tidaklah ada pengetahuan yang benar-benar baru dari matematika. Tapi kita melihat bahwa dalam kenyataannya nilai matematika sepertinya selalu menjadi kejutan bagi seorang siswa maupun orang tuanya. Cukup menarik bukan?
Malang, 31/06/2019
No comments:
Post a Comment