Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
Filsafat Sebagai Induk Pengetahuan: Berawal dari Rasa Ingin Tahu Manusia
Kelahiran Ilmu; Dialektika Rasionalisme dan Empirisme Pengetahuan
Filsafat Sebagai Induk Pengetahuan: Berawal dari Rasa Ingin Tahu Manusia
Filsafat muncul ketika manusia dengan akal yang dimilikinya mulai merasa ingin tahu terhadap apa yang sebenarnya terjadi dari apa yang ia lihat dan rasakan. Dari sanalah maka manusia mulai menggunakan potensi akalnya untuk berfikir. Pada mulanya, ia menganggap apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya sebagai misteri alam yang menakutkan dan tak bisa terpecahkan. Ketika melihat fenomena bencana seperti gempa bumi, gunung meletus dan gerhana bulan atau matahari mereka menganggap sebagai kemarahan alam.
Lalu kemudian manusia mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada alam ini. Ia merasa ingin tahu akan apa yang sebenarnya terjadi di balik apa yang ia lihat. Dari sinilah maka filsafat mulai muncul. Ia muncul sebagai usaha manusia dalam menggunakan akalnya untuk ‘mengetahui.’ Dengan kemunculan filsafat ini maka mulailah jarum jam sejarah pengetahuan manusia bergerak dari dunia mitologi (mite) dan mistisisme menuju pengetahuan rasional. Rasa ingin tahu manusia inilah yang menjadi titik tolaknya.
Adalah Thales, Anaximander, Anaximandros dan Socrates yang dikenal sebagai tokoh-tokoh para pendahulu gerakan kebijaksanaan filsafat pertama kali di Yunani. Gerakan mereka ini tidaklah mudah dalam merubah keadaan dengen meletakkan dasar-dasar berpikir rasional dalam pertama kalinya. Bahkan Socrates harus menemui ajalnya dengan meminum racun sebagai hukuman penguasa atas tuduhan telah meracuni otak para pemuda di masanya. (Kattsoff, 1996) Generasi berikutnya di Yunani adalah tokoh-tokoh seperti: Plato dan Aristoteles merupakan filosof besar dalam sejarah yang pengaruhnya tetap ada sampai saat ini. (Sugianto, 2017)
Kelahiran Ilmu; Dialektika Rasionalisme dan Empirisme Pengetahuan
Sejak kemunculan filsafat sebagai peletak dasar-dasar berpikir rasional, maka ia terus beranjak dewasa. Filsafat terus berkembang semakin pesat dan semakin matang. Nama orang-orang bijak seperti Plato dan Aristoteles semakin terkenal dan dikunjungi orang untuk ditimba pengetahuannya seiring dengan mereka mendirikan akademi. Akademi Plato dan Aristoteles mencetak para filosof. Matematika dan Geometri adalah buah pengetahuan yang marak peminat pada masa-masa awal berkembangnya filsafat. Sementara Plato dan Arisoteles berbeda pendapat dalam tema ontologis dengan paham idealisme dan materialisme, namaun mereka sepakat dalam hal penalaran rasio. Silogisme Aristoteles menjadi sangat populer sebagai sebuah sistem penalaran.
Metode penalaran yang terkenal pada pasa ini adalah metode penalaran deduktif ala Aristoteles. Metode ini dikenal dengan nama silogisme. Jika era mitos kita anggap sebagai masa pertama dalam sejarah penalaran manusia, maka era silogisme ini menandai perkembangan masa kedua dari jarum jam sejarah pengetahuan manusia.
fulltext download here!
No comments:
Post a Comment