Monday, November 23, 2020

KUASA TUHAN DI ATAS SEGALANYA


Pernah dalam suatu saat, saya membaca buku filsafat ilmu dan menemukan pertanyaan: "Jika Tuhan Maha Kuasa, bisakah Dia menciptakan sesuatu yang lebih besar dari dirinya, sehingga ia sendiri tidak mampu mengangkatnya?"

Pada suatu saat yang lain, saya juga pernah menyaksikan debat antara dua agama di negeri kita. Topiknya adalah: "manusia masuk surga, karena iman atau amal perbuatan?"

****

Saya sendiri, jauh hari sebelum saya mengalami kedua hal tersebut dalam hidup saya, telah memiliki suatu pandangan yang kiranya dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan itu. Pandangan di mana, saya dapatkan selama saya belajar agama di pesantren dahulu. Jika saya simpulkan, maka pandangan tersebut sebagaimana judul tulisan ini, dapat diringkas dalam suatu pernyataan: "Kuasa Tuhan di atas segalanya."

Kiranya pernyataan ini dapat menyelasaikan setidaknya dua masalah di awal wacana tulisan ini. Pertanyaan dan permasalahan lain kiranya dapat diajukan setelah jawaban atas dua masalah diatas coba di berikan. Dan saya kira, (setidaknya bagi saya sendiri) pernyataan saya itu akan bisa menjawabnya. Kiranya tulisan ini akan mencoba menguraikan jawaban atas dua pertanyaan ini. 

(Pertama): Jika Tuhan Maha Kuasa, bisakah Dia menciptakan sesuatu yang sedemikian besarnya, sehingga ia sendiri tidak mampu mengangkatnya?. Jawabannya adalah bisa, karena: "Kuasa Tuhan di atas segalanya." Tuhan Maha Pencipta, ia mampu menciptakan apa saja. 

Kemudian, apakah berarti Tuhan tidak kuat mengangkatnya?, bukankah demikian kita menghilangkan sifat kekuatan Tuhan?. Jawabannya tidak. Karena sifat itu tidak kita hilangkan sama sekali. Ketika (kalaulah) Tuhan menciptakan sesuatu yang sangat besar, kemudian ia tidak mampu mengangkatnya, bukankah Dia sendiri yang membuat Dia sendiri tidak kuat?. Sehingga "ketidak-kuatan Tuhan bukan disebabkan oleh kita atau apapun melainkan disebabkan oleh kuasa-Nya sendiri." Tuhan maha bisa untuk membuat diri-Nya kuat kembali. Sebagaimana ia mampu dan Maha Berkehendak untuk mencipatakan atau tidak menciptakan sesuatu itu.

(Kedua), apakah manusia masuk surga karena amal atau karena Iman?. Jawabnnya: tidak karena keduanya. Karena manusia masuk surga atau neraka karena: "kehendak-Nya." Tuhan Maha Berkehendak, dan Maha Kuasa untuk melakukan apapun yang Dia mau. Bisa saja seorang beriman dan beramal baik Ia masukkan kedalam neraka, sebagaimana pula bisa Ia masukkan ke dalam surga. Bisa juga seorang tidak beriman kepadanya dan juga tidak beramal baik Ia masukkan ke dalam surga sebagaimana pula bisa ia masukkan ke dalam neraka. Demikian pula keduanya (surga-neraka) itu ia peruntukkan bagi yang memiliki salah satu di antara iman dan amal itu. Kenapa tidak? karena Tuhan Maha Kuasa.

Kemudian kita mungkin akan protes kepada Tuhan, jika Ia memasukkan orang beriman lagi baik ke dalam neraka. Sedemikian pula Ia berkehendak memasukkan orang yang tidak beriman lagi jahat ke dalam surga, lalu: "mengapakah Tuhan berbuat tidak adil?"

Jawaban untuk hal ini dapat dijelskan: "jikalau kita manusia adalah ciptaan-Nya, lalu mengapakah kita harus menolak segala kehendak dan kuasa-Nya? Kita bisa apa?

*****

Selesai persoalan bukan? Ada pertanyaan?



Karangploso-Malang, 24 Nopember 2020



R. Ahmad Nur Kholis

No comments:

Post a Comment

APAKAH FILSAFAT ITU SESAT?