Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
Salah satu aturan main dalam penyelidikan ilmu alam adalah bahwasanya ia harus terbuka untuk diuji oleh orang lain yang berkehendak mengujinya. Sehingga dari situlah ketangguhan ilmu dapat dibuktikan. Singkatnya, bahwa dalam ilmu alam konsis-tensinya harus teruji dengan pengamatan berulang.
Dalam hal pengamatan berulang ini, maka dipandang penting bagi para ilmuwan untuk menginformasikan dan mengkomu-nikasikan hasil temuannya itu kepada orang lain dalam masyarakat ilmiah. Selain sebagai informasi kepada orang lain, juga mungkin supaya mendapatkan berbagai saran, kritik atau sanggahan akan apa yang telah ditemukannya itu. Hal ini adalah penting sekali lagi untuk menguji ketanggu-han itu sendiri sebagaimana telah disebut-kan.
Dalam hal bahwa ilmu itu harus dikomuni-kasikan, maka para ilmuwan yang telah melakukan research menginformasikan beberapa hal. Yakni meliputi: lingkungan, peralatan yang digunakan, cara pengamatan yang digunakan, desain penelitian dan sebagainya. Sehingga para ilmuan lain dapat melakukan hal yang sama pula jika waktu mengizinkan. Suatu gejala alam baru akan dapat masuk ke dalam daftar ilmu-ilmu alam jika telah berulang kali diuji dengan segala aspek yang sama dan menghasilkan hal yang sama pula. Sehingga kita tidak perlu lagi meragukan kebenarannya.
Dalam hal bahwa ilmu tersebut telah dikomunikasikan, ada kalanya sebuah laporan penyelidikan ilmiah suatu gejala alam itu didukung oleh para ilmuan yang lain. Namun juga bisa dibantah atau dikrtik. Dan paling tidak tidak ditanggapi apa-apa. Namun hal ini setidaknya telah memberian solusi bagi perbendaharaan ilmu pengetahuan. Di sinilah maka keberadaan majalah ilmia atau journal menjadi sangat penting.
Hanya saja, masalah baru yang akan dihadapi adalaj bahwa mungkin saja sebuah majalah atau jurnal ilmiah diterbitkan, akan tetapi bagaimana dengan reputasinya ?. Tentu ini adalah tidak semudah membalikkan tangan bukan?
Malang, 4 September 2019
No comments:
Post a Comment