Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd
Manusia memiliki kemampuan berbahasa dan menalar. Kedua hal tersebut penting dan menjadi sebab manusia memungkinkan untuk mendapatkan dan mengembangkan keilmuan. Dalam penggunaan dan pengembangan keduanya akal manusia menjadi suatu hal yang signifikan.
Bahasa merupakan kemampuan manusia untuk mengungkapkan pikirannya dalam kode-kode-kode verbal. Kegiatan ini kita sebut dengan encoding. Penerima bahasa kemudian menerjemahkan kode verbal yang ia terima ke dalam bentuk abstrak pikiran kembali. Kegitan ini kita sebut dengan decoding.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa hewan memiliki bahasa, namun sejauh ini bahasa relatif hanya dimiliki manusia. Dengan kemampuan berbahasa, manusia dapat mengkomunikasikan ilmu. Demikian ini memungkinkan untuk tersebar dan memasyarakatnya ilmu dan teknologi.
Adapun penalaran, merupakan aktifitas otak untuk melakukan kegiatan berfikir. Di man berfikir yang dimaksud adalah bukan sekedar berfikir. Melainkan berfikir secara lurus dalam kerangka kaidah berfikir yang benar.
Kegiatan otak yang disebut menalar inilah yang membedakan antara otak manusia dengan otak hewan. Adalah mungkin bahwa secara dzatiah kandungan otak manusia sama dengan otak hewan. Bahkan menurut penelitian, otak kerbau mengandung protein yang hampir sama dengan manusia. Namun hewan tidaklah dapat menalar. Meskipun ada beberapa hewan yang memiliki kecerdasan lebih dari pada hewan jenis lainnya, seperti penelitian terhadap simpanse akan kememuan rekam otaknya, namun ini sangat minim.
Manusia tetaplah yang terbaik dalam soal penalaran ini. Bahkan untuk dia yang paling bodoh sekalipun. Hanya saja bagi yang tak mau berpikir, kita mungkin akan memarahinya dengan berkata: "Dasar otak kerbau...!!"
Pamekasan, 16 Juni 2019
No comments:
Post a Comment