Tuesday, September 3, 2019

ILMU BUKAN HANYA KARENA APEL YANG JATUH

Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd


Ada yang mengatakan demikian: "Mungkin telah banyak orang yang melihat apel jatuh sebelum Newton. Tapi hanya dialah yang merumuskan hukum gravitasi karenanya."
Pernyataan ini ada benarnya juga, meskipun tidak semuanya dapat diterima.

Setidaknya pernyataan di atas dapat dikritik berdasarkan dua hal. Pertama bahwa pernyataan tersebut telah menimbulkan kesan bahwa hukum ilmu dapat saja muncul hanya dari argumentasi dan pengamatan sepintas satu orang saja. Juga seakan mengesankan bahwa ilmu hanya milik orang jenius tertentu. Hal ini adalah keliru. Karena ilmu adalah kebenaran umum yang terbuka bagi semua orang. 
Adalah benar bahwa berbagai prinsip dasar ilmu dikembangkan sedikit orang jenius tertentu. Akan tetapi ilmu bukan berarti adalah hak dan milik mereka saja.
Kedua, dalam fakta sejarah kita ketahui bahwa hukum gravitasi newton itu tidaklah dibangun sendirian. Melainkan hasil kulminasi dari teori-teori yang digali sebelumnya. Teori Newton lahir dari perjalanan panjang teori-teori sebelumnya. Ia dibuka oleh revolusi pemikiran Copernicus, didahului oleh teori dan pengamatan Galileo, dirintis oleh data-data yng dikumpulkan Thyco dan dikerjakan oleh Keppler. 
Teori-teori yang lain faktanya juga demikian. Teori relativitas Enstein setidaknya bertumpu pada hasil percobaan Michelson Morley, aturan-aturan yang dikembangkan Lorentz, dan matmatika yang disiapkan Minkovski. Demikianlah pula Teori Quantum, setidaknya ia telah dirintis dahulu oleh berbagai rangkaian eksperimen dan teori dari Planck, Rydeberg, Bohr, Enstein dan Somerfeld. Kemudian baru dirumuskan oleh Schordinger dan Heisenberg. Ringkasnya Ilmu lahir dari karya bersama.

Malang, 4 September 2019

No comments:

Post a Comment

APAKAH FILSAFAT ITU SESAT?