Tuesday, May 7, 2019

ANTARA NORMA DAN KEBEBASAN

Oleh: R. Ahmad Nur Kholis, M.Pd

Kebanyakan orang awam menyangka bahwa hewan itu bebas sebebasnya dalam menjalani hidupnya dan hanya menuruti beberapa insting mereka saja seperti melindungi diri dan makanan. Hewan, dalam anggapan umumnya dlihat sebagai makhluq yang hidupnya tenang seiring dengan alam yang ada di sekitarnya. Sesusah-susahnya hewan tidak se susah manusia ketika diterpa berbagai masalah dalam hidupnya. Anggapan ini lalu ditambah dengan asumsi terkekangnya manusia dengan berbagai aturan di dunia. Meskipun anggapan ini ada benarnya namun tidak semua dapat dibenarkan.
Pada sebenarnya hewan itu terkekang dalam insting-nya. Ia tidak dapat berbuat apa-apa untuk meingkatkan taraf hidupnya. Sehari-hari hanya mengikuti apa yang dikehendaki insting kehewanan mereka. Ia hanya bisa makan tanpa bisa menciptakan teknologi berarti untuk membantu  makannya. Ia hanya bisa tidur tanpa mampu menemukan teknologi yang cukup baik dan dapat diandalkan untuk membangun rumahnya. Memang ada hewan yang dicipta dengan sedikit kecerdasan lebih. Tapi itu tidak seberapa dapat diandalkan untuk mengelola dunia.
Fakta sebaliknya terjadi dalam diri manusia. Karena pada dasarnya manusia memiliki potensi kebebasan. Ia bebas melakukan apapun karyanya dalam hidup di dunia. Semua manusia memiliki kebebasan untuk berkehendak dan bertindak. Potensi itu adalah pemberian Allah. Sehingga kehendak dan tindakan manusia hakikatnya adalah kehendak dan tindakan Allah jua. Tidak sulit untuk memahami ini daru sudut pandang doktrin apapun. Apakah itu realisme, determinisme maupun fatalisme.
Karena semua manusia memiliki kebebasan dalam kehendak dan tindakannya, maka dibutuhkan suatu norma yang mengaturnya. Norma berfungsi untuk mengatur, membatasi dan mengendalikan manusia dari kebebasannya. Tanpa hal ini (norma) maka kehidupan manusia menjadi kacau balau (chaos) karena tumpang tindih kebebasan masing-masing. Seseorang akan dengan leluasanya merasa bebas untuk melakukan sesuatu hal yang mungkin akan mengganggu kebebasan orang lain. Maka benarlah jika dikatakan bahwa: “kebebasan seseorang dibatasi kebebasan orang lain.”
Jadi norma berfungsi menjaga ketertiban kehidupan manusia dalam menjalankan kebebasannya. Wallahu a’lam.




Batu, 12 Nopember 2018

No comments:

Post a Comment

APAKAH FILSAFAT ITU SESAT?